BERITASOLO.COM | SRAGEN — Penemuan kasus antraks di Gunungkidul Yogyakarta jadi kewaspadaan tersendiri. Pelda Suwardi Babinsa Ds.Majenang Koramil 13/Sukodono Dim 0725/Sragen bersama Iptu Mujiyanto, SH Kapolsek Sukodono, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kab.Sragen menindak lanjuti laporan warga terkait Kematian hewan ternak Sapi milik Bapak Sutrisno di Dk.Sekulak RT.12 Ds. Majenang Kec Sukodono, Rabu ( 20/09/2023 )
Pelda Suwardi menjelaskan bahwa penyakit yang kini bisa menyerang manusia ini ada protokol kesehatan yang patut dipatuhi. Di antaranya hewan herbivora yang mati mendadak ataupun sakit, tapi belum diperiksakan tidak boleh langsung dikonsumsi. Babinsa juga menghimbau agar masyarakat tidak lengah terhadap gangguan kesehatan yang bisa dimunculkan Antraks.
“Kalau sapi atau kambingnya mati, periksakan dulu ke balai penelitian untuk kepastiannya. Jangan langsung dikonsumsi apalagi dibagikan ke tetangga. Takutnya terkena Antraks yang berakibat fatal terhadap yang mengkonsumsinya”, jelasnya.
Anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.
Untuk mengantisipasi, tambah dia, hewan ternak yang sakit segera divaksin antraks. Kementerian kesehatan juga sudah bekerjasama dengan kementerian pertanian melokalisir kasus dan pencegahan melalui vaksin antraks. (Agus)