BERITA SOLO ■ Sejak pandemik Covid 19, warga Pemalang makin mahir menyiasati waktu guna tetap beraktifitas dengan sejumlah aturan baku sesuai SOP Protokol Kesehatan.
Pembatasan kerumunan massa juga termasuk larangan lainnya, menyebabkan banyak warga memilih berdiam di rumah, selain untuk patuhi aturan, antisipasi terpapar virus juga menjadi alasan utama.
Berbagai strategi pun di tempuh warga untuk menciptakan rasa betah dan krasan di rumah. Salah satunya, yakni dengan menyibukkan diri sesuai hoby adalah obat paling mujarab.
Bebungaan atau tumbuhan lain berkategori tanaman hias,saat ini menjadi alternatif yang banyak di pilih sebagai penyaluran hoby, bahkan bisa di jadikan penghasilan baru/sampingan saat pandemik.
Gencarnya penjual menawarkan dagangannya, atau sekedar pamer via dunia Maya, saat ini makin ramai. Beberapa jenis tanaman hias seperti keladi hutan dan tumbuhan keras kategori hias, ternyata banyak penyukanya. Jenis tanaman hias yang satu ini bahkan tengah viral. Meski sebelumnya jenis tersebut tidak masuk sebagai primadona.
Dengan masuknya beberapa jenis unggulan pendatang baru, aktivitas jual beli bebungaan di lapak pangkalan maupun daring yang tadinya sepi peminat kini menjadi ramai.
Meningkatnya aktifitas Jual beli salah satu penghias taman tersebut, rupanya di manfaatkan oleh orang orang yang tak bertanggung-jawab.
Entah sekedar ingin memiliki atau akan di perjual belikan, sejak pertengahan 2020 hingga jelang masuknya tahun baru, Informasi raibnya tanaman hias masih marak terjadi.
"Kami dapat infomasi dari beberapa kawasan di Pemalang,Tegal dan Purbalingga itu ada. Kasus yang menyasar kelengahan pemiliknya rupanya belum ada tanda telah berhenti," ujar Wanto, warga Pemalang yang juga penghobby tanaman hias, pada Jumat (1/1).
Dia menambahkan, Saya baru nyadar usai dengarkan cerita beberapa tetangga berbeda RT perihal bunga kesayangannya hilang di bawa maling 26 desember lalu.
Hal yang sama juga diutarakan seorang Ibu Rumah Tangga di Pulosari.
"Semula saya tak hirau dengan informasi banyak pot bunga yang hilang. Giliran saya cek di pojok pekarangan rumah eit..!bonsay kesayangan bapaknya anak anaku, ternyata sudah tidak berada di tempatnya, entah terbang kemana," ujarnya.
"Untuk antisipasi kembalinya si tangan panjang, terpaksa sisa bunga yang ada harus di ungsikan ke tempat yang lebih aman," ujar seorang Ibu rumah tangga, warga Pulosari Gintung dalam penuturanya kepada awak media BeritaSolo.com, kemarin.
■ Himawan