Gelombang Nusantara Bangkit: PKN Siap Menghantam 2029
Font Terkecil
Font Terbesar
BERITA SOLO | DENPASAR — Bali berubah jadi pusat getaran politik nasional ketika Anas Urbaningrum dan Gede Pasek Suardika (GPS) tampil seperti dua dinamo yang membangkitkan gelombang baru kekuatan Nusantara.
Dalam Workshop Nasional DPRD PKN 26–28 November 2025, keduanya mengirim pesan keras, PKN tidak lagi menunggu panggung, PKN siap merebutnya.
Dalam pidato yang meledak, Anas menantang narasi lama bahwa partai muda harus sabar.
Ia menyebut Bali sebagai simbol keberanian dan momentum besar menuju tarung 2029.
Partai-partai mapan disindir halus namun telak: Banyak partai besar tumbuh tua bersama masalahnya. Kita tidak.
GPS bicara tanpa rem. Ia menegur budaya politik daerah yang mandek.
"PKN hadir untuk menghentikan DPRD yang cuma jadi pelengkap eksekutif. Legislator kita harus menekan, mengawasi, dan mengontrol!," kata dia.
Ia memastikan PKN bukan berburu jumlah kursi,tetapi kader tempur yang tidak bisa dibeli.
Walau belum punya kursi di Bali, PKN justru memilih Pulau Dewata sebagai markas konsolidasi Nusantara, sebuah langkah provokatif yang menunjukkan keseriusan.
Dari sini pesan diluncurkan, PKN siap menggeser kekuatan lama, menantang kenyamanan partai-partai besar, dan masuk gelanggang 2029 sebagai ancaman nyata. Duet Anas–GPS kini menjadi ikon perlawanan politik baru.(sa/by)
