BERITA SOLO ■ Hari pertama di berlakukannya Jawa tengah di rumah saja, beberapa wilayah di provinsi ini terkonfirmasi mengalami banjir. Lamanya guyuran hujan lebat yang turun serta Pendangkalan dan buruknya drainase turut menjadi penyebab meluapnya air hingga menyebabkan banjir di permukiman penduduk.
Berbeda dengan tempat lain, di desa jenggot, jl manunggal Gg 4 Buaran kab Pekalongan Selatan, warna banjir lain dari pada yang yang lain. Bukan coklat atau putih bening pada umumnya air, namun lebih cenderung merah darah.
Berdasarkan informasi yang peroleh hal tersebut disebabkan sekitar lokasi yang mengalami kebanjiran digunakan untuk usaha kerajinan batik, warna merah darah yang muncul tak lain hanya akibat bercampurnya salah satu obat batik yang ada di tempat tersebut.
"Warga sini tidak merasa heran dengan fenomena tersebut, proses pembatikan dan babar/cuci otomatis akan mengkontaminasi genangan air yang ada, nanti kalau turun hujan berikutnya juga akan berubah normal layaknya air banjir pada umumnya," ujar seorang pengrajin batik.
Menurutnya, walaupun kali ini termasuk terparah, namun bukan sesuatu yang aneh kalau di area ini ketika sedang mengalami banjir, memunculkan warna hitam, kekuningan atau merah seperti sekarang ini.
"Itu merupakan hal wajar, sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia mistis," jelas salah seorang warga yang mengaku berdomisili di jalan yang sama hanya berbeda gang dalam penuturanya kepada awak media.
Heboh
Sementara itu, Media sosial hari ini diramaikan dengan foto-foto air banjir berwarna merah. Banyak yang mengira air warna merah yang menggenangi wilayah Jenggot, sebuah kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, adalah warna darah. Namun kemudian, warga di sana mengatakan bahwa warna merah itu akibat pewarna yang digunakan untuk membatik.
"Biasanya tidak pernah terjadi air banjir warnanya merah. Kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir," kata Tukimin, salah seorang warga di sana.
Diberitakan sebelumnya, Kota Pekalongan memang tengah dilanda banjir. Ada sekitar 20 wilayah kelurahan yang saat ini terendam banjir.
Pekalongan memang terkenal dengan batiknya. Identitas sebagai kota batik sangat terasa di mana butik dan toko batik berjajar di sepanjang jalan. Bahkan, rumah hunian telah berubah fungsi menjadi rumah batik yang kemudian menjadi sebuah kampung batik.
Reporter ■ Himawan / Dwi Sri M