-->
  • Jelajahi

    Copyright © BERITASOLO.COM | Berita Solo Terbaru, Berita Solo Terkini Hari Ini
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Follow us on

    Dituding Alihkan Suara ke Paslon Lain, Bendahara AKAS Akib Mursalim Sebut Itu Hoax dan Fitnah

    BeritaSolo.com
    Senin, 30 November 2020, 17:57 WIB Last Updated 2020-11-30T10:57:41Z
    Dituding Alihkan Suara ke Paslon Lain, Bendahara AKAS Akib Mursalim Sebut Itu Hoax dan Fitnah

    BERITA SOLO ■ Akib Mursalim yang juga Bendahara Tim Pemenangan Paslon nomor urut 3 H. Arsyad Kasmar-Andi Sukma (AKAS), merasa berang dan memberikan klarifikasi atas tuduhan yang dilontarkan oleh calon bupati Luwu Utara bernomor urut 1, M Thahar Rum.

    Diketahui, lontaran fitnah dan kebohongan publik yang dilakukan M Thahar Rum, dalam bentuk video yang tersebar luas di jejaring Facebook itu, diucapkannya saat berkampanye di Dusun Karya Mulia Desa Lara, kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, pada Sabtu 28 November 2020 kemarin. 

    Di video itu, Bendahara AKAS, Akib Mursalim disebut-sebut kedapatan mengalihkan suara ke pihak lain dalam Pilkada Lutra yang masa pencoblosannya sisa beberapa hari lagi ke depan. 

    Akib Mursalim kepada awak media, Senin (30/11/2020) didampingi Tim Pemenangan AKAS mengklarifikasi pernyataan MTR yang ia sebut mengada-ada, bersifat fitnah dan merupakan pencemaran nama baik.

    "Saya membantah keras tuduhan Pak Thahar sesuai rekaman video yang beredar luas. Dia harus bisa membuktikan ucapannya itu. Kapan saya mau alihkan suara ke pihak lain? dimana serta siapa yang telah saya temui untuk mengalihkan suara AKAS ke pihak lain? Jika tidak bisa membuktikan, maka Pak Thahar sudah melakukan pembunuhan karakter baik kepada saya pribadi maupun kepada tim AKAS, kami tidak akan bisa menerima (tuduhan) ini," tegas Akib.    

    Ia menyebut klarifikasi dan bantahan ini, ia lakukan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh ujaran yang mengandung hoaks alias kebohongan publik. 

    "Kami sangat menyayangkan jika tokoh sekelas M Thahar Rum justru membentuk opini publik yang sesat, yang dapat memantik permusuhan dengan statement yang tidak bisa ia buktikan sendiri kebenarannya," pungkas Akib Mursalim. (red)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru